Situ Lengkong Panjalu merupakan salah satu objek wisata alam yang terletak di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Danau ini memiliki luas sekitar 57,95 hektar dan menarik perhatian wisatawan karena memiliki sejumlah keunggulan, seperti wisata air, hutan lindung, serta bangunan cagar budaya. Situ Lengkong juga memiliki kisah legenda tentang terbentuknya danau ini, yang dikaitkan dengan seorang putra mahkota Panjalu yang mempelajari Agama Islam di Tanah Suci Mekah.
Selain itu, Situ Lengkong juga bermanfaat bagi warga sekitarnya, seperti memanfaatkan airnya untuk mengairi persawahan dan mencari ikan. Tak heran bila tempat ini menjadi tujuan wisata, bahkan pada zaman pemerintahan Hindia Belanda. Setiap tahun, ribuan peziarah juga mengunjungi Situ Lengkong, terutama dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Banten.
Sejarah Legenda Situ Lengkong Panjalu
Menurut catatan sejarah, Situ Lengkong dipercaya sebagai hasil dari upaya para leluhur yang hidup pada zaman Kerajaan Hindu Panjalu. Pada abad ke-7, raja Panjalu mengirim putra mahkotanya, Borosngora, untuk mempelajari Agama Islam di Mekah. Setelah pulang ke Panjalu, sang putra mahkota mengubah kerajaan dari Hindu menjadi Islam dan air zamzam yang dibawanya ditumpahkan ke sebuah lembah sehingga terbentuklah danau yang kini dikenal sebagai Situ Lengkong.
Situ Lengkong juga memiliki sejarah sebagai tempat wisata favorit orang Belanda pada masa Hindia Belanda. Saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Ciamis akan merevitalisasi kawasan Situ Lengkong untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung. Revitalisasi ini meliputi penambahan sarana dan fasilitas baru, seperti kios untuk pedagang, dermaga, dan penataan parkir dan gerbang penjualan tiket.
Situ Lengkong juga menjadi tujuan wisata religi bagi peziarah yang ingin berziarah ke Makam Prabu Hariang Kancana yang berada di pulau tengah danau. Pada tahun 2022, Situ Lengkong telah dikunjungi oleh sekitar 400-500 ribu pengunjung per tahunnya.
Kisah Putra Mahkota Panjalu dan Situ Lengkong
Pada awal abad ke-7, ada seorang raja Panjalu yang menginginkan putra mahkotanya memiliki ilmu yang sangat hebat dan sempurna. Oleh karena itu, sang putra mahkota, Borosngora, dikirim untuk belajar agama Islam di Tanah Suci Mekah. Di sana, ia tinggal cukup lama dan akhirnya memutuskan untuk membawa air zamzam ke Panjalu.
Ketika Borosngora kembali ke Panjalu, ia memimpin kerajaan agar menjadi Islam. Konon, ia menumpahkan air zamzam ke sebuah lembah yang akhirnya menjadi Danau Situ Lengkong. Di samping legenda tersebut, Situ Lengkong memiliki nilai historis sebagai tempat wisata populer pada era pemerintahan Hindia Belanda.
Sekarang, Situ Lengkong adalah tujuan wisata yang populer bagi peziarah dari berbagai daerah, terutama Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Banten. Tahun 2022, jumlah pengunjung Situ Lengkong mencapai sekitar 400-500 ribu orang per tahunnya.
Untuk lebih memperbaiki fasilitas wisata di Situ Lengkong dan membuatnya lebih nyaman bagi pengunjung, pemerintah berencana untuk merevitalisasi kawasan ini mulai bulan April hingga Agustus 2023. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membantu biaya revitalisasi sebesar Rp 15 miliar. Beberapa tambahan yang akan dibangun termasuk kios-kios pedagang, dermaga khusus, dan penataan kawasan parkir dan gerbang penjualan tiket.
Manfaat Situ Lengkong Panjalu bagi Warga Sekitarnya
Selain memiliki kisah legenda yang menarik, Situ Lengkong juga memberikan banyak manfaat bagi warga sekitarnya. Danau ini telah memberikan manfaat ekonomi dan spiritual selama berabad-abad. Pada zaman dulu, masyarakat menggunakan situ ini untuk mengairi persawahan dan mencari ikan.
Situ Lengkong juga menjadi tempat wisata favorit pada era pemerintahan Hindia Belanda, dengan banyaknya nona-nona Belanda yang mengunjungi danau ini pada tahun 1931. Dengan banyaknya pengunjung, Situ Lengkong memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi warga sekitarnya. Selain itu, Situ Lengkong juga memiliki manfaat religi. Situ ini dijadikan tempat wisata religi bagi mereka yang ingin berziarah ke Makam Prabu Hariang Kancana, Raja Panjalu. Ada juga berbagai makam keramat lain yang masih disakralkan.
Masyarakat sekitar Situ Lengkong juga selalu memelihara tradisi Nyangku. Kabupaten Ciamis bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan merevitalisasi kawasan Situ Lengkong dengan membangun sarana dan prasarana tambahan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung. Dengan demikian, akan tercipta lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat dan memperkuat perekonomian daerah.
Situ Lengkong juga berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan flora dan fauna di sekitar danau. Dengan keberadaan danau ini, masyarakat setempat tidak perlu mencari sumber air dari lokasi yang jauh, sehingga tidak menyebabkan dampak lingkungan yang merugikan. Selain itu, keberadaan hutan di sekitar danau juga berfungsi sebagai habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna yang harus dilindungi.
Tempat Wisata Religi di Situ Lengkong Panjalu
Tak hanya sebagai destinasi wisata alam, Situ Lengkong juga merupakan tempat wisata religi bagi orang-orang yang ingin berziarah ke Makam Prabu Hariang Kancana, yang merupakan Raja Panjalu. Makam ini berada di pulau tengah danau yang disebut Nusa Gede. Selain itu, terdapat beberapa makam keramat lainnya yang masih disakralkan di situs ini.
Para pengunjung biasanya melakukan ritual ziarah dengan mengelilingi pulau Nusa Gede dan berdoa di makam-makam yang ada. Kegiatan ziarah ini biasanya dilakukan pada hari-hari tertentu seperti Hari Raya Idul Fitri atau Maulid Nabi. Selain itu, Situ Lengkong juga menjadi tempat bagi para santri untuk mengadakan kegiatan keagamaan seperti pengajian dan wirausahawan.
Kehadiran situs keagamaan di Situ Lengkong memberi nilai tambah bagi wisata religi di Kabupaten Ciamis. Banyak wisatawan maupun penduduk setempat yang mengunjungi Situ Lengkong untuk beribadah, sekaligus menikmati keindahan alam yang ada.
Keanekaragaman Flora dan Fauna di Situ Lengkong Panjalu
Situ Lengkong ini juga merupakan surga bagi flora dan fauna yang ada di sekitarnya. Beragamnya cagar alam di situ menghasilkan flora dan fauna yang sangat kaya. Jika kamu berkunjung ke sana, kamu akan melihat berbagai macam spesies ikan yang berenang di air jernih dan segar, seperti ikan mujair, nila, patin, dan masih banyak lagi. Selain ikan, kamu juga bisa menikmati habitat burung yang hidup di sekitar danau tersebut seperti kutilang, ciblek, dan cucak rawa.
Bahkan, di sekitar pulau Nusa Gede di tengah danau, kamu bisa menemukan kura-kura dan ular yang hidup secara liar. Juga terdapat keanekaragaman jenis tumbuhan seperti tebu, jagung, pisang, dan cengkeh. Hal ini menjadikan Situ Lengkong sebagai salah satu tempat ekowisata yang sangat menarik untuk dikunjungi oleh para pecinta alam.
Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di sekitar Situ Lengkong, pemerintah setempat akan melakukan revitalisasi kawasan tersebut. Rencananya, akan dibangun sarana dan prasarana tambahan seperti kios, lokasi parkir yang lebih representatif, dan dermaga khusus bagi pengunjung yang ingin menaiki perahu atau berziarah ke makam yang ada di pulau tengah Situ Lengkong. Dengan demikian, keindahan Situ Lengkong Panjalu akan semakin terjaga dan bisa dinikmati oleh banyak orang.
Rencana Revitalisasi Situ Panjalu
Melihat tingginya minat wisatawan yang berkunjung, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis berencana merevitalisasi kawasan Situ Panjalu agar lebih nyaman. Rencana revitalisasi dijadwalkan akan dilaksanakan mulai bulan April hingga Agustus 2023 dengan menggunakan anggaran sebesar Rp 15 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Revitalisasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dan akan meliputi penambahan sarana dan fasilitas baru di sekitar area Situ Lengkong Panjalu. Beberapa fasilitas yang direncanakan termasuk kios-kios untuk para pedagang, penataan lokasi parkir, gerbang penjualan tiket, dan pembuatan dermaga khusus bagi pengunjung yang ingin menaiki perahu atau berziarah ke makam yang ada di tengah pulau Nusa Gede.
Situ Lengkong Panjalu merupakan salah satu objek wisata religi dan budaya yang sering dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah, terutama dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Banten. Pada tahun 2022, tercatat sekitar 400 hingga 500 ribu pengunjung per tahun.
Keberagaman Pengunjung Situ Lengkong Panjalu
Situ Lengkong Panjalu sudah lama menjadi daya tarik bagi wisatawan, terutama para peziarah dari berbagai daerah. Keberagaman pengunjung Situ Lengkong Panjalu merupakan salah satu keunggulan objek wisata ini di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Selain dari wisatawan lokal, tempat wisata ini juga sering dikunjungi oleh wisatawan dari luar daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Banten.
Situ Lengkong Panjalu juga telah menjadi tempat favorit wisata pada masa pemerintahan Hindia Belanda sehingga mengundang wisatawan dari Belanda. Selain sebagai tempat wisata alam, Situ Lengkong juga dilengkapi dengan tempat wisata religi yang sangat populer, terutama sebagai destinasi ziarah ke Makam Prabu Hariang Kancana yang terletak di pulau tengah danau.
Keberagaman pengunjung Situ Lengkong Panjalu menjadi bukti bahwa objek wisata ini memiliki daya tarik yang kuat dan menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah. Dengan pengunjung yang beragam, Situ Lengkong Panjalu menjadi tempat yang tepat untuk mengenal budaya dan tradisi dari berbagai daerah.
Perkembangan Pengunjung Situ Lengkong Panjalu
Setiap tahunnya, Situ Lengkong Panjalu dikunjungi oleh ribuan wisatawan, terutama dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Banten. Pada tahun 2022, jumlah pengunjung Situ Lengkong Panjalu mencapai 400 hingga 500 ribu per tahun. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung, pemerintah daerah berencana untuk merevitalisasi kawasan Situ Panjalu agar lebih nyaman bagi pengunjungnya.
Rencananya, sejumlah sarana dan prasarana tambahan akan dibangun di tahun 2023, seperti pembangunan kios untuk pedagang, penataan lokasi parkir dan gerbang penjualan tiket yang lebih representatif, serta pembangunan dermaga khusus bagi pengunjung yang ingin menaiki perahu atau berziarah.
Dengan berbagai upaya revitalisasi dan penambahan fasilitas baru, diharapkan jumlah pengunjung Situ Lengkong Panjalu dapat terus meningkat. Wisatawan dapat menikmati keindahan Situ Lengkong Panjalu yang menakjubkan, serta mengeksplorasi kekayaan alam seperti flora dan fauna yang membuatnya menjadi surganya lingkungan sekitar. Dengan demikian, Situ Lengkong Panjalu menjadi salah satu tempat wisata yang sangat populer di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Massa Revitalisasi Situ Panjalu
Dengan rencana revitalisasi serta keindahan alam dan warisan budaya yang dimiliki, Situ Lengkong Panjalu akan semakin menarik wisatawan untuk berkunjung. Proyek revitalisasi Situ Panjalu dijadwalkan akan dimulai pada bulan April 2023 dan berlangsung hingga Agustus 2023. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menganggarkan sebesar Rp15 miliar untuk memperbaiki sarana dan fasilitas di sekitar Situ Lengkong Panjalu.
Perkiraan Budget | Waktu |
---|---|
Rp15 miliar | April-Agustus 2023 |
Rencana revitalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dengan menambahkan sarana dan fasilitas baru. Pembangunan kios untuk pedagang, penataan lokasi parkir dan gerbang penjualan tiket merupakan bagian dari proyek ini. Selain itu, akan dibangun dermaga khusus bagi pengunjung yang ingin menaiki perahu atau berziarah ke makam di tengah pulau Nusa Gede.
Situ Lengkong Panjalu menjadi primadona wisata religi dan budaya di Kabupaten Ciamis. Situ ini sering dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Banten. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pengunjung Situ Lengkong Panjalu terus meningkat. Pada tahun 2022, terdapat sekitar 400-500 ribu pengunjung per tahunnya.
Keunikan Situ Lengkong Panjalu
Surga tersembunyi ini menawarkan pengalaman wisata alam dan religi yang unik serta kekayaan flora dan fauna yang mengagumkan. Situ Lengkong Panjalu memiliki daya tarik yang menakjubkan dengan keindahan danau yang dikelilingi oleh perbukitan hijau. Kisah legenda mengatakan bahwa danau ini terbentuk oleh air zamzam yang ditumpahkan oleh putra mahkota Panjalu setelah belajar agama Islam di Tanah Suci Mekah.
Situ Lengkong Panjalu juga memiliki pulau tengah bernama Nusa Gede, yang dijadikan tempat berziarah oleh orang-orang yang ingin mengunjungi Makam Prabu Hariang Kancana. Keindahan alam yang luar biasa dan budaya yang kaya membuat Situ Lengkong Panjalu menjadi tempat wisata yang diminati oleh peziarah dan pengunjung dari berbagai daerah.
Selain itu, Situ Lengkong juga memiliki keunikan sebagai tempat wisata sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda. Di masa lalu, warga Belanda sering mengunjungi danau ini untuk menikmati keindahan alamnya yang menakjubkan.
Terakhir, pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis telah merencanakan untuk merevitalisasi kawasan Situ Panjalu dengan menambahkan sarana dan prasarana baru. Revitalisasi ini dijadwalkan akan dilakukan dari bulan April sampai Agustus 2023 untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung yang datang ke Situ Lengkong Panjalu.
Dengan keindahan alamnya yang mempesona dan kekayaan budayanya, Situ Lengkong Panjalu adalah tempat yang wajib dikunjungi bagi pecinta alam dan sejarah. Destinasi wisata ini memiliki daya tarik wisata alam yang indah, serta nilai religi dan budaya yang tinggi. Situ Lengkong telah ada sejak zaman Kerajaan Hindu Panjalu dan menjadi tempat ziarah bagi peziarah dari berbagai daerah. Bahkan, pada masa pemerintahan Belanda, Situ Lengkong menjadi tempat wisata favorit.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang merencanakan revitalisasi kawasan Situ Lengkong untuk membuatnya lebih nyaman bagi pengunjung. Sarana dan prasarana tambahan, seperti kios-kios, dermaga, dan penataan area parkir akan dibangun. Situ Lengkong juga memiliki nilai penting bagi masyarakat sekitar, baik sebagai sumber air maupun tempat berziarah ke Makam Prabu Hariang Kancana.
Jadi, Situ Lengkong Panjalu merupakan destinasi wisata yang kaya akan sejarah, alam, religi, dan budaya. Segera kunjungi Situ Lengkong Panjalu dan nikmati keindahannya yang mempesona!
FAQ
Q: Apa yang membuat Situ Lengkong Panjalu menarik bagi wisatawan?
A: Situ Lengkong Panjalu menarik perhatian wisatawan karena memiliki sejumlah keunggulan, seperti wisata air, hutan lindung, serta bangunan cagar budaya.
Q: Apa kisah legenda di balik Situ Lengkong Panjalu?
A: Situ Lengkong Panjalu dipercaya sebagai hasil dari upaya para leluhur yang hidup pada zaman Kerajaan Hindu Panjalu.
Q: Apa manfaat Situ Lengkong Panjalu bagi warga sekitarnya?
A: Pada masa lampau, danau ini dimanfaatkan untuk mengairi persawahan serta mencari ikan sebagai sumber makanan.
Q: Apa yang membuat Situ Lengkong Panjalu menjadi tempat wisata religi?
A: Situ Lengkong Panjalu memiliki banyak makam keramat yang masih disakralkan, termasuk Makam Prabu Hariang Kancana, yang merupakan Raja Panjalu.
Q: Apa keunikan flora dan fauna yang ada di Situ Lengkong Panjalu?
A: Situ Lengkong Panjalu merupakan surga bagi flora dan fauna yang ada di sekitarnya.
Q: Apa rencana revitalisasi Situ Panjalu?
A: Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis berencana merevitalisasi kawasan Situ Panjalu agar lebih nyaman.